Gegara hal itu, mumpung di bulan Ramadan, waktu luang lebih banyak, aku terkadang mesti bolak-balik ke Mbah Google, Mas Wikipedia termasuk Mbakyu Youtube! Tujuannya? Biar bisa nyambung ketika ikut campur dalam pembicaraan anak-anak. Haha...
Ini, belum lagi tuntutan mesti tak gaptek plus melek dengan beragam aplikasi media sosial semacam Facebook, Instragram, bahkan Tiktok!
Riweh? Mau gimana lagi? Zaman ini, Seorang Ayah juga dituntut menyelami yang disukai anak-anak. Agar bisa dijadikan teman, kan? Mana bisa jadi teman, kalau setiap kali diskusi berujung salah sambung?
Manfaatnya? Anak-anakku jadi lebih dekat denganku. Selain itu, aku juga bisa memantau dan mengawasi, sekaligus menyarankan mana yang baik dan tak baik, atau yang pantas dan tak pantas untuk anak-anakku.
Jadi....
Hematku. Sebagai ayah itu butuh skill! Dan, itu takkan ada batasnya. Kecuali batasan waktu yang memisahkan nyawa dari raga.
Pasti sedih, memangku jabatan sebagai ayah, namun anak-anak malah lebih dekat dengan sosok lain yang dianggap sebagai sosok ayah ideal anak, kan?
Dan, momentum ramadan bisa menjadi ruang untuk meng-upgrade fathering skill itu.
Curup, 03.04.2023
zaldy chan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H