Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Serpihan Pelangi

31 Januari 2023   12:05 Diperbarui: 31 Januari 2023   12:05 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desir angin melampaui garis tunggu. Melaju memuja jejak pilu membatu.

Bulir-bulir sepi terjatuh di sela riuh rasa. Mengalir hening tanpa kata. Air mata.

Desau angan terjerembab di pintu waktu. Menimbang gagu memburu jerat bisu.

Baca juga: Puisi: Garis Senja

Serpihan pelangi terkurung jeruji gulita. Membiarkan patahan janji merajam jiwa. Abu asa.

Aku menimba genangan kenangan. Yang dibiarkan hampa tak bertuan.

Kau?

Curup, 31.01.2023
zaldy chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Cerpen: Suara Hujan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun