Desir angin melampaui garis tunggu. Melaju memuja jejak pilu membatu.
Bulir-bulir sepi terjatuh di sela riuh rasa. Mengalir hening tanpa kata. Air mata.
Desau angan terjerembab di pintu waktu. Menimbang gagu memburu jerat bisu.
Baca juga: Puisi: Garis Senja
Serpihan pelangi terkurung jeruji gulita. Membiarkan patahan janji merajam jiwa. Abu asa.
Aku menimba genangan kenangan. Yang dibiarkan hampa tak bertuan.
Kau?
Curup, 31.01.2023
zaldy chan
Baca juga: Puisi: Titik Singgah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Baca juga: Cerpen: Suara Hujan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!