Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Titik Singgah

12 November 2022   21:20 Diperbarui: 12 November 2022   21:24 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perjalanan|pixabay.com

Terkadang, kau temukan riak-riak rasa berjibaku menemukan muara. Atau, dirajah pekat dalam bab-bab nan membara.

Kau namakan ia sebagai titik masalah, yang ditahbiskan di atas singgasana fana.

Takkan usai! Hingga garis waktu mengarsir makna selesai.

Adakalanya, kau menjauh pergi dari liku jejak lelaku. Atau berlari melupakan lebam pilu yang membiru.

Kau samarkan ia sebagai titik lelah, yang dititipkan bisu di antara dinding-dinding berdebu.

Kau lupa? Pusaran kehidupan adalah titik singgah.

Curup, 12.11.2022
Zaldy Chan

Baca juga: Puisi: Abu Tunggu

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun