Terkadang, kau temukan riak-riak rasa berjibaku menemukan muara. Atau, dirajah pekat dalam bab-bab nan membara.
Kau namakan ia sebagai titik masalah, yang ditahbiskan di atas singgasana fana.
Takkan usai! Hingga garis waktu mengarsir makna selesai.
Adakalanya, kau menjauh pergi dari liku jejak lelaku. Atau berlari melupakan lebam pilu yang membiru.
Kau samarkan ia sebagai titik lelah, yang dititipkan bisu di antara dinding-dinding berdebu.
Kau lupa? Pusaran kehidupan adalah titik singgah.
Curup, 12.11.2022
Zaldy Chan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H