Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Aku MengejaMu

20 Agustus 2022   16:09 Diperbarui: 20 Agustus 2022   16:10 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Mata itu, belum lelah menangkap titik lintasan matahari. Mengabaikan jejak-jejak berdebu melingkari jeri. Membiarkan rinai menyelinap dalam bisu. Menanti asa singgah bertamu di ruang tunggu.

Aku mengeja matamu. Tapi gulir waktu tak mampu menghentikan tunggu.

Bibir itu, belum lelah menatap bercak cahaya rembulan. Melupakan butir-butir sepi menenggelamkan kesunyian. Melantunkan barisan doa menguliti ragu. Menanti jejak pinta merangkum tunggu di ruang tamu.

Aku mengeja bibirmu. Namun, bulir rasa tak kuasa membungkam airmata.

Baca juga: Dan Kembali

Terbata, akupun mengejaMu. Merajut pinta, Kau jaga ibu.

Curup, 20.08.2022
zaldychan

Baca juga: Butir-butir Tunggu

Baca juga: Puisi: Percakapan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun