Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Percakapan

9 Juli 2022   08:57 Diperbarui: 10 Juli 2022   20:45 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

*
Di pintu pagi.
Ia setengah berlari dari kamar mandi. Lalu berganti pakaian rapi. Keluar rumah dengan wajah berseri, melangkah kecil menikmati bias mentari.

"Shalat di Lapangan, Yah?"
"Iya, Nak."
"Tuhan sedang di Lapangan?"

**
Di tepi jalan sepi.
Ia setengah enggan menatap wajah-wajah berseri. Mungkin sedang merajut riuh hati. Atau, memilih duduk sendiri. Dan memulai percakapan sunyi dengan matahari:

"Apakah Tuhan sedang di Lapangan?"
"Tidak. Tuhan masih bersamamu!"
"Syukurlah."

***
Di tepi pagi.
Setengah langit sibuk membendung mendung. Membujuk angin memeluk rinai hujan yang murung. Ia mengabaikan pertanyaan tanpa muara jawaban.

"Tuhan. Kau sedang di mana?"

Curup, 09.07.2022
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun