*
Di pintu pagi.
Ia setengah berlari dari kamar mandi. Lalu berganti pakaian rapi. Keluar rumah dengan wajah berseri, melangkah kecil menikmati bias mentari.
"Shalat di Lapangan, Yah?"
"Iya, Nak."
"Tuhan sedang di Lapangan?"
**
Di tepi jalan sepi.
Ia setengah enggan menatap wajah-wajah berseri. Mungkin sedang merajut riuh hati. Atau, memilih duduk sendiri. Dan memulai percakapan sunyi dengan matahari:
"Apakah Tuhan sedang di Lapangan?"
"Tidak. Tuhan masih bersamamu!"
"Syukurlah."
***
Di tepi pagi.
Setengah langit sibuk membendung mendung. Membujuk angin memeluk rinai hujan yang murung. Ia mengabaikan pertanyaan tanpa muara jawaban.
"Tuhan. Kau sedang di mana?"
Curup, 09.07.2022
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H