*
sepenggal ingatan tersesat di bahu senja
kemudian, berlalu bersama detak waktu
meninggalkan jejak-jejak hening airmata
dan, luka pun tenggelam dalam bisu
kepadaMu
**
sebongkah asa tersendat di hamparan fana
kemudian, larut bersama degub duka
menyisakan gores guritan luka tak terlupa
dan, terbenam dalam petikan doa nan baka
kepadanya
***
biarlah barisan kata terpasung di dinding langit
mendekap harap sebagai penawar rasa sakit
dan, biarkan ia menjadi kisah tanpa akhir
dari sebuah bab yang telah digariskan Penulis takdir
untukmu
Curup, Juni 2022
zaldychan
"Berdamailah dengan luka, Kang Emil!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H