Tak ada mendung sore itu. Namun, tidak di ruang tamu.
Setengah gelas kopi dingin dan sepiring roti berdiam di atas meja. Hening menemani bening yang lelah bertahan di pelupuk mata. Usai kau bisikkan barisan kata, "Aku ingin, kau menjadi ayah bagi anak-anakku".
Angin tergesa berlari membujuk awan. Terlupa meninggalkan lukisan angan. Hingga mendung di ruang tamu perlahan luruh. Membiarkan airmata jatuh, dan tak pernah menjauh. Bergantian, membasahi rasa dan membasuh asa.
Tak ada mendung sore ini. Namun, aku tak ingin behenti. Mencari sebuah pertanyaan usang yang tertuang kusam di bilik kenangan:
"Kau bahagia menjadi Ayah dari Anak-anakku?"
Dan, aku tahu. Tak perlu menunggu.
Curup, 12.11.2021
Zaldy Chan
Selamat Hari Ayah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H