"Skak!"
Tanpa pilihan. Satu dari dua Kuda tak berguna dikorbankan. Yang tersisa menunggu giliran. Dua Gajah tak bisa disentuh. Agar menteri tak terjatuh.
"Skak!"Â Satu Benteng dan satu Bidak terakhir menghilang.
Satu Kuda tersisa berdiam di sisi Raja. Bersiap mengorbankan diri jika diminta. Pertempuran butuh pengorbanan. Menerima keadaan atau ketiadaan.
"Skak!" Benteng yang lain kembali hilang.
Raja memeluk Kuda. Tak perlu siapkan pelana. Harga diri bukan berlari. Dua langkah lagi, dua Gajah harus pergi. Raja menatap Menteri. Memberi isyarat pasti.
"Skak!"
"Bodoh!"
Raja memaki. Menteri mengorbankan diri. Meninggalkan dua Gajah sebagai pengganti. Sepi.
"Skakmat!"
Raja tertunduk. Mengenang para pelanduk. Dua gajah terpaku beku tanpa gading. Menikmati hening.
Curup, 25.08.2021
Zaldy Chan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H