Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tunggu Masih Mengeja Jejak Rindu

14 Agustus 2021   20:34 Diperbarui: 14 Agustus 2021   20:34 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu memanggil pelan tunggu yang bersembunyi malu di balik pintu. Namun, hanya ada bisu di ruang tamu. Menatap segaris senyum milikmu yang tergantung di pigura kayu. Berdebu.

Tak terhenti, tunggu pun menjauh pergi. Menapaki jejak-jejak rindu yang tertutupi dedaunan kering. Tak terganti, rindu telah pergi. Meninggalkan tetesan airmata yang berjatuhan dalam hening.

Di ruang tamu, waktu memeluk kaku tubuh bisu. Menawarkan serpihan kenangan yang menggeliat di pusara ingatan. Tak lagi membungkam segaris senyum milikmu. Merajahku.

Seperti dulu. Tunggu masih mengeja jejak rindu. Tanpa pesan, meninggalkan bisu di ruang tamu. Dan, waktu kembali membiarkan torehan luka menggores ranting-ranting lupa. Untukku.

Curup, 14.08.2021
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun