Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja Terjatuh dalam Secangkir Kopi, dan Tenggelam

30 Juni 2021   23:33 Diperbarui: 1 Juli 2021   00:00 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja terjatuh dalam secangkir kopi, dan tenggelam.

Butiran hujan menyisakan buram malam. Membiarkan jarum waktu menghunjam titik lebam terdalam. Dan, aku merenangi genangan masa silam. Dalam diam.

Kau sepertiku?

Jemari ingatan terpasung jeruji angkuh. Terkurung di antara duri kenangan yang merapuh. Dan, aku gagu merenungi bayangan tak utuh. Tak kunjung berlabuh.

Kau masih menunggu?

Seperti bayang malam yang tersesat di halaman. Tak terhitung jejak kaki tersendat di jalanan. Aku belum sempat mereguk rindu, ketika rasa pahit kembali mengajak sembilu bertamu.

Senja terjatuh dalam secangkir kopi, dan aku tenggelam.

Curup, 30.06.2021
zaldy chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun