Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Sertifikat

24 Juni 2021   05:35 Diperbarui: 27 Juni 2021   01:02 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*
Di ruang kelas satu. Agaknya kecemasan sedang bertamu.

Sepuluh kursi plastik mendampingi dua bangku kayu. Satu meja kaca tanpa alas menemani pintu. Di dekat jendela, sebuah papan tulis tua memanggul dua kata, dan satu tanda baca.

JAGA JARAK!

Sepasang anak muda saling mengenggam tangan di depan pintu. Berjalan pelan meninggalkan ruangan kelas satu.

"Ini syarat kawin!"

**
Di ruang kelas dua. Agaknya, keraguan sedang berkuasa.

Enam bangku panjang membentuk tiga garis sejajar. Di lantai, bentangan empat tikar bercorak bunga mawar digelar. Sehelai kertas merekat erat di dinding kelas. Menitipkan satu pesan tegas.

AREA WAJIB MASKER

Seorang lelaki keluar dengan tawa bahagia. Bergegas meninggalkan pintu ruangan kelas dua.

"Ini syarat memperpanjang SIM!"

***
Di ruang kelas tiga. Agaknya, kebutuhan sedang tak kasat mata.

Kaki-kaki saling injak, dan berujung senyuman. Bahu dan siku saling berbenturan, berakhir pelukan. Wajah-wajah saling bertemu, dan berbagi bisikan.

Tak ada tulisan. Tanpa pesan.

Kaki-kaki lalu lalang. Datang dan pulang. Tergesa meninggalkan pintu ruangan kelas tiga.

Tak perlu bicara atau bersuara: "Ini syarat pencairan bantuan!"

****
Di ruang tamu. Seorang perempuan memegang sehelai kertas.

"Sertifikat ini untuk apa, Yah?"
"Tanda disuntik vaksin, Yang!"

Curup, 24.06.2021
Zaldy Chan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun