[Sejak tadi, gema takbir terhenti.]
Tali-temali pun bersaksi.
Dini hari, tak hanya menawarkan beragam mimpi. Juga sepi. Tentang perjuangan hati meretas janji. Kembali fitri.
Namun, tawaran mimpi tak berlaku pada langkah-langkah sunyi. Terlatih mengeja waktu. Tertatih menunda bisu. Esok pagi menanti. Idul fitri.
Tali-temali ingin bersaksi.
Terbentang di lapangan. Berbaris rapi membentengi angan. Dari orang-orang yang tak lelah menata impian.
Saat orang-orang terbangun. Pagi telah memetik bulir-bulir embun. Melebur kerisauan dengan senyuman. Indahnya kebersamaan.
Dini hari nyaris berlalu pergi. Bersama langkah-langkah sunyi yang menepi. Menatap langit, berharap tak lagi ada rasa sakit.
Dalam diam sanubari. Kecemasan demi kecemasan sentiasa menghampiri. Akankah seteguh janji matahari? Atau singgah dan berpisah.
Tali-temali membisu.
Di antara pijar lampu-lampu yang terpaku. Sepi memangku gelap. Membiarkan aroma kabut malam merenangi senyap.