Aku suka sepakbola. Dan sempat berangan-angan menjadi pemain bola. Nyaris setiap ada kesempatan, aku akan bermain bola. Jangan tanya pemain idola atau klub favoritku, aku akan susah menjawabnya. Namun, bermacam keadaan memupus impian itu.
Karena itu juga, sejak SMP hingga kuliah, aku membeli dan mengkoleksi tabloid olahraga. Seingatku, ada tiga tabloid yang kubeli sesuai dengan harga dan isi tabloidnya. Tabloid Bola, GO dan Soccer. Aku pernah menulis tentang ini.
Baca juga :Â Kehilangan dan Rindu Tabloid Bola
Semasa kuliah, 4 dinding kamarku akan dihiasi poster pemain-pemain kesukaanku yang datang dan menghilang seiring waktu. Poster itu, kususun berdasarkan posisi pemain dan formasi favoritku. Itu kuanggap prestise! Hal yang bergengsi masa itu.
Penyuka sepakbola, pasti mengenal formasi klasik 4-4-2, ada formasi serang 4-3-2-1 atau 4-3-3 dan pola 3-5-2. Nah, Poster pemain dengan 4 formasi inilah yang menghiasi dinding kamarku. Beberapa temanku bilang, koleksi tabloidku lebih banyak dari buku kuliah! Hahaa..
Usai kuliah, koleksi tabloid itu kubawa pulang. Dan kuhibahkan pada adik bungsuku yang juga menyukai bola. Dinding kamarnya juga sepertiku dulu. satu kelebihannya, karena menyukai Klub Inter Milan, adikku memiliki banyak buku bekas pakai yang dijadian kliping pemain Inter Milan.
Ketiga. Jebakan Kenangan.
Kukira, ini bisa menjadi alasan utama, seseorang menjadi kolektor barang, kan? Nah, ini yang sulit! Aku acapkali bingung bersikap terhadap barang yang kumiliki, walaupun memiliki kenangan bagiku.
Dulu, aku memiliki beberapa prangko terbitan pertama. Namun, ketika kulihat ada temanku yang lebih intens merawat dan menyimpannya, maka koleksi perangko itu kupilih berpindah tangan.