karena melanjutkan sekolah ke Padang panjang dan Kota Padang. Aku harus meninggalkan Masjid Aljihad. Terhitung sejak tamat SMP hingga tamat kuliah. dalam rentang waktu sepuluh tahun itu, jika sesekali pulang ke Curup, tidurku bukan di rumah, tapi di Masjid Aljihad.
Sejak awal tahun 2000, setelah tamat kuliah, aku kembali ke Curup. Kemudian bekerja dan menikah. Namun alur kehidupanku akan bersinggungan dengan kegiatan di masjid Al Jihad.
Melalui organisasi Pemuda Muhammadiyah, bersama teman-teman, aku menginisiasi pendirian Radio Jihad FM. Sebagai fungsi syiar di udara. Karena era itu, dakwah tak akan cukup jika hanya di podium, kan? Maka, aku pun menjadi penyiar.
Keberadaan radio kemudian memantik kegiatan-kegiatan lainnya. Radio menjadi wadah berkumpul dan berekspresi anak-anak muda. Tak melulu daam dakwah, namun juga seni dan kegiatan sosial. Aku, hanya bertahan 6 tahun jadi penyiar. Karena sadar umur! Hiks...
Hingga sekarang kegiatan anak-anak muda dari Masjid Aljihad Curup, bisa dilihat di akun facebook AMM Rejang Lebong atau MDMC Rejang Lebong.
Dua tahun ini, karena wabah korona, kegiatan di Masjid jadi terbatas. Maka teman-teman melakukan kegiatan "Ramadan Berbagi". Yaitu berbagi sembako yang disalurkan setiap hari minggu ke area sekitar Kota Curup. Donaturnya? Jamaah masjid!
Ini menjadi aturan tak tertulis bagiku. Juga teman-teman seangkatanku yang pernah menjadi anak masjid. Karena semua sudah berkeluarga dan memiliki anak, jika mereka masih tinggal di sekitar kota Curup, maka sejak dini anak-anak akan dibawa ke Masjid.
Jika anak lelaki, minimal setiap salat jumat akan diajak ke masjid. Selain itu, pada setiap sore atau minggu pagi, anak-anak akan berkumpul bersama orangtua mereka. Bermain bola, bersepeda atau sekadar berlarian di halaman Masjid Aljihad.
Baca juga :Â Ngabuburit Sambil Bersepeda, Olahraga Ringan yang Menyenangkan
Para bapak membuat kelompok sendiri, begitu juga dengan para istri. Nah, para orangtua itu akan berinteraksi sambil bertukar cerita, mengulang kenangan atau saling berkisah tentang anak mereka. Kegiatan itu, terkadang kusebut sebagai kegiatan "Parenting Mini".