"Jangan menghabiskan uang kamu, sebelum kamu memilikinya"
Konsep Thomas Jefferson ini, sedikit bertentangan dengan teori bahkan perilaku ekonomis yang sekarang berkembang di tengah masyarakat.
Contohnya? Kita sering mendengar istilah "menyekolahkan SK" ke lembaga keuangn semisal perbankan, dengan potongan gaji bulanan dalam prosentase yang bervariasi, tah? Tak hanya di kalangan ASN, usai pelantikan anggota legislatif, perilaku ini juga sempat terdengar, kan?
Konsep "menyekolahkan SK" ini sudah menjadi budaya. Jika dulu, orang berhutang secara diam-diam dan sembunyi. Sekarang, malah terang-benderang. Orang tak lagi malu berhutang, bahkan nyaman dan menikmati kehidupan di area itu.
Terkadang, Biaya gaya hidup lebih mahal dari biaya hidup. Hiks...
Dengan berpijak dari dua quote orang Amerika itu, Karena bukan penasehat bidang finansial. Aku tulis saja caraku seiring pengalaman pribadi dalam mengatur keuangan, ya?
Pertama. Mengatur Pikiran.
Adalah bohong jika tak memiliki harapan, di masa depan aku bisa hidup sejahtera. Namun, ukuran sejahtera setiap orang berbeda, tah? Karena berasal dari pikiran tentang perencanaan masa depan yang pasti berbeda juga.
Hematku, berkaitan dengan keuangan, mesti adil sejak dari pikiran. Semisal aku memiliki uang sepuluh ribu, maka aku akan berpikir apa saja yang bisa dimanfaatkan atau didapatkan dengan uang sejumlah itu.
Jika berpikir untuk mendapatkan sesuatu melebihi nilai sepuluh ribu, aku akan over thinking mencari kekurangannya. Akibatnya? Sesuai dengan rumusan Mark Twain, pintu kejahatan bisa terbuka dari arah mana saja.