"Seperti duri dalam daging!"
Duh, kalimat menusuk ini acapkali terujar, kan? Hematku, tak akan ada yang bersedia dianggap duri. Dan, tak pernah ada satu orang pun yang ikhlas dan rela sepenuh jiwa  tertusuk duri, tah?
Kenapa malah duri menjadi pelampiasan dari pengandaian rasa amarah atau emosi? Terus, apa salah duri?
Biar terlihat adil, kali ini kutulis sekilas fungsi yang dimiliki duri serta menilik makna filosofi duri, ya?
Secara teori dan juga termaktub dalam Kbbi, Duri itu tajam, kaku atau runcing. Acapkali ditemukan pada tumbuhan atawa hewan. Setidaknya, ada tiga fungsi duri.
Pertama. Perlindungan.
Agaknya, ini fungsi awal duri. Sebagai unsur perlindungan diri. Kukira, bunga mawar  contoh yang paling sering dan cocok untuk menjelaskan fungsi ini.
Bunga mawar dianggap sebagai simbol cinta. Jika ingin memetiknya tapi tak ingin tersakiti dan terluka, maka berusaha dan berjuanglah menghindari durinya!
Kedua. Pertahanan.