Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Mengeja Muara Makna

27 Februari 2021   18:50 Diperbarui: 2 Maret 2021   13:52 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kitab Rahasia (sumber gambar: pixabay.com)

Barangkali, langit adalah hamparan sajadah.
Ditenun dari doa malaikat-malaikat tak bernama. Hingga matahari, bulan dan gugusan bintang-bintang tertunduk pasrah. Membiarkan laju waktu tanpa mampu menunda.

Kau dan aku sibuk menimba rahasia senja, di antara butir-butir asa dan pinta.

Barangkali, bumi sengaja diciptakan sebagai rahim paling rahasia. Ketika tetesan air memaku segengam tanah, menjadi rupa-rupa tak bernyawa. Hingga udara mengubahnya di antara ada dan tiada.

Kau dan aku menimang bisu. Mengeja muara makna tanpa kata-kata.

Langit dan bumi adalah persinggahan tunggu. Menjemput kedatangan di belantara rasa, dan mengantar kehilangan pada rerimbun asa. Terhenti tanpa titik, tanpa koma.

Hingga kau dan aku tersesat memetik mimpi. Tanpa pagi.

Curup, 27.02.2021
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun