Barangkali, langit adalah hamparan sajadah.
Ditenun dari doa malaikat-malaikat tak bernama. Hingga matahari, bulan dan gugusan bintang-bintang tertunduk pasrah. Membiarkan laju waktu tanpa mampu menunda.
Kau dan aku sibuk menimba rahasia senja, di antara butir-butir asa dan pinta.
Barangkali, bumi sengaja diciptakan sebagai rahim paling rahasia. Ketika tetesan air memaku segengam tanah, menjadi rupa-rupa tak bernyawa. Hingga udara mengubahnya di antara ada dan tiada.
Kau dan aku menimang bisu. Mengeja muara makna tanpa kata-kata.
Langit dan bumi adalah persinggahan tunggu. Menjemput kedatangan di belantara rasa, dan mengantar kehilangan pada rerimbun asa. Terhenti tanpa titik, tanpa koma.
Hingga kau dan aku tersesat memetik mimpi. Tanpa pagi.
Curup, 27.02.2021
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H