Sebuah sepeda tua tergesa mengejar senja. Roda depan mendengus geram, roda belakang menggerutu tak pernah diam. Menatap matahari yang nyaris tenggelam. Sepeda tua melaju dalam bungkam.
Sepasang kaki letih menemani seorang lelaki tua. Bertutur cerita yang terus berulang, berujar berita yang telah usang, juga berucap tentang derita yang tak kunjung hilang.
Kau mau kembali? Aku butuh sepeda!
Sebuah sepeda tua tersesat mengejar senja. Kelam terlalu cepat berkuasa. Roda depan meringis putus asa, roda belakang menangis pernuh rasa. Tanpa suara, kembali mengeja langkah bermula.
Sepasang kaki melangkah gontai. Menapaki jalan panjang yang tak pernah usai. Menemani lelaki tua menjemput asa. Menemukan sepeda tua yang tertinggal di bilik lupa.
Ke mana kucari?
Di pemakaman sepi. Langit mengantar berita kepada pagi. Sebuah cerita perjuangan usang, dan derita kehilangan berulang. Tentang sepeda tua dan lelaki tua.
"Akhirnya mereka bertemu, Bu?"
"Bukan! Itu titik persinggahan, Nak!"
Curup, 01.01.2021
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H