Aku acapkali teriak dan meloncat kegirangan, hingga keluarga dan teman-temanku keheranan. Saat aku tahu, tulisanku diganjar Artikel Utama oleh Admin. Tidakan itu, masih kulakukan hingga hari ini. Malah seperti ritual! Hihihi...
Berbagi artikel, berbagi pengalaman dan berbagi pengetahuan sesama kompasianer, menjadi peluru gratis bagiku menuju medan perang kesulitan menulis. Beberapa buku antologi lahir, sebagai setapak jejakku di dunia literasi. Sesuatu yang tak berani kujadikan mimpi.
Karena Kompasiana, aku memiliki lingkaran pertemanan tak disangka. Berasal dari pelosok nusantara hingga luar negeri. Aku seperti katak, yang berdiri di atas tempurung. Tak lagi terkurung!
Namaku juga menjadi bagian dalam perhelatan Kompasianival 2020, sebagai nomine untuk kategori "The Best Fiction".
Senang? Pasti! Itu bermakna tulisanku "dilirik dan dihargai". Namun, juga sebagai "titipan kepercayaan" dari Kompasianer dan Admin Kompasiana. Tanpa janji, aku akan berusaha menjaga kepercayaan itu semampuku.
Izinkan kuucapkan terima kasih untuk kepercayaan dan interaksi yang terjalin selama dua tahun ini. Khususnya pada Mas dan Mbak Admin Kompasiana yang mungkin saja "riweh" membaca tulisanku.
Tahniahku untuk Keluarga Besar Kompasianer. Khususnya, para senior yang sering kusapa Suhu dan Mastah, selalu tabah dan sabar membimbing "kecerewetanku" yang selalu bertanya hal-hal yang terkadang tak perlu ditanyakan. Hiks..
Salam hormat untuk teman-teman seperjuangan di daerah yang alami kesulitan sinyal, keterbatasan sumber tulisan, serta menemui kekurangtahuan teknis kepenulisan. Namun masih gigih untuk terus menulis. Aku ikut di dalam barisan.
Salam hangatku untuk teman-teman yang tergabung di Komunitas Penulis Berbalas. Terima kasih, telah menjelma sebagai "api abadi" untuk tetap menulis. Apapun itu, sing penting nulis! Pokoke, hajar! Ahaaay...
Aku jadi mengerti. Menulis tak sekadar olah rasa, berbagi dan rekreasi. Namun investasi abadi.