Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kepak Sayap Putih Abu-abu [3]

26 Desember 2020   19:02 Diperbarui: 26 Desember 2020   19:10 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustatrasi gambar anak lelaki (sumber gambar: pixabay.com)

Kisah sebelumnya

Azki anggukkan kepala. Kemudian mulai berlari mengelilingi halaman sekolah. Kedua tangannya di belakang kepala. Mulutnya komat-kamit. Dan setiap melintasi ruang guru terdengar teriakan angka.

 

"Satu!"

"Lima!"

"Tujuh!"

"Sebelas!"

Azki masih berlari. Bahkan semakin cepat. Teriakannya pun keras dan bersemangat. Sosokya, segera saja menjadi tontonan siswa kelas dua dan tiga, beserta dewan guru yang sudah selesai melaksanakan pesta demokrasi di kelas masing-masing.

Ada yang tersenyum geli, tertawa bahkan berteriak memberi semangat. Tapi, ada juga yang terlihat iba dan kasihan. Apalagi anak kelas satu. Di benak mereka punya pendapat sama, "pagi-pagi, Mr G sudah memakan korban!"

"Dua puluh!"

Lagi, teriakan keras terdengar. Azki pun berhenti berlari. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun