Aku mulai  khawatir. Mungkin saja, saat membaca sebuah tulisan yang kuanggap sulit dimengerti. Itu bukan karena penulisnya tak mampu menguraikan ide ke dalam tulisan yang sederhana. Tapi, karena aku belum terbiasa membaca karyanya.Â
Eh, tapi bisa saja ada kemungkinan, jika ternyata penulis tersebut, memang belum terbiasa menuliskan idenya secara sederhana? Aih, aku belum bisa menjawab kekhawatiran itu.
Harapan dari keberadaanku di kelas menulis itu, adalah mencari tahu, Â cara memiliki kebisaan menulis sebagai suatu kebiasaan. Agar tetap bisa berbagi melalui tulisan. Tak hanya bermakna, namun indah!
Apakah aku akan memiliki kemampuan menulis seperti Daeng setelah kelas usai?
Kucoba merekayasa dan merekaasa beberapa kalimat yang mungkin akan diluncurkan Daeng. Jika kutanyakan hal itu.
"Terus berlatih, Bro!"
"Membaca, Uda! Itu cara termudah mengisi peluru kata agar tetap penuh."
"Pastikan di ponsel ada KBBI dan Tesaurus, Bang Jack!"
"Semua butuh waktu dan berproses, Ganteng!"
Kukira pada kalimat terakhir, tak akan ada kata terakhir itu dari Daeng! Hiks....