Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Sepucuk Surat dan Sehelai Sapu Tangan Biru

10 November 2020   16:27 Diperbarui: 10 November 2020   16:38 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar sepucuk surat (sumber gambar : pixabay.com)

Bagiku. Sepucuk surat dan sehelai sapu tangan biru dalam genggamanku, adalah caramu memberitahu. Malam itu, kau masih milikku.

***

Pagi ini. Di tengah kibaran bendera setengah tiang sebagai simbol peringatan untukmu. Aku hadir bersama sapu tangan biru.

Kau tak perlu tahu. Aku masih saja melakukan peperanganku. Bukan mencari tentara Belanda yang tega melepas tiga butir peluru ke tubuhmu, karena kau tak mengaku mengenalku. Tapi melawan sesalku. Tak mampu menjagamu.

Namun, kulakukan inginmu. Menjadi duri untukmu. Mawarku.

Curup, 10.11.2020

Zaldychan

[ditulis untuk Kompasiana]

Selamat memperingati Hari Pahlawan 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun