Bagiku. Sepucuk surat dan sehelai sapu tangan biru dalam genggamanku, adalah caramu memberitahu. Malam itu, kau masih milikku.
***
Pagi ini. Di tengah kibaran bendera setengah tiang sebagai simbol peringatan untukmu. Aku hadir bersama sapu tangan biru.
Kau tak perlu tahu. Aku masih saja melakukan peperanganku. Bukan mencari tentara Belanda yang tega melepas tiga butir peluru ke tubuhmu, karena kau tak mengaku mengenalku. Tapi melawan sesalku. Tak mampu menjagamu.
Namun, kulakukan inginmu. Menjadi duri untukmu. Mawarku.
Curup, 10.11.2020
[ditulis untuk Kompasiana]
Selamat memperingati Hari Pahlawan 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H