Kita pernah merajah dinding-dinding tunggu. Menyusun satu persatu bait-bait ragu di bilik gagu. Dan, kembali menutupnya dengan lembaran-lembaran baru. Rindu.
Tak akan kulontar seribu satu andai.
Kita pun pernah menjarah benang-benang luka. Merajut ulang gelisah jiwa di persimpangan rasa. Dan, berkali takluk pada jeruji hati yang berduri. Janji.
Biarlah tenggelam dalam genangan sepi.
Malam ini, kupuisikan namamu. Bersama jejak-jejak waktu yang melaju. Menemani aksara-aksara yang terlanjur membatu. Pilu.
Walau bermuara jeri. Kuingin bukan mimpi!
Curup, 19.10.2020
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H