Kata gempa bisa meluaskan sentuhan pada segala aspek kehidupan. Takut? Jangan. Waspada? Harus!
Hingga saat ini, gempa belum ada rumus pencegahannya. Yang bisa dilakukan adalah meminimalisir resiko dan dampak kerusakan yang mungkin ditimbulkan. Dan itu bisa dimulai dari keluarga kita.
Bagian terkecil dari masyarakat adalah keluarga. Sesungguhnya, setiap keluarga memiliki kemampuan untuk melakukan pengurangan resiko bencana gempa. Sejak dini dan secara sederhana. Aku tulis, ya?
Pertama. Kenali Gempa.
Ini langkah utama. Tak harus menunggu pelatihan dan pendidikan khusus bencana. Efektifitas dan efisiensi media dalam literasi terkait bencana gempa bisa dimanfaatkan. Bacaan literatur dan video tentang gempa, saat ini begitu mudah diakses.
Hematku, ada baiknya sisakan waktu untuk lakukan itu. Apatah lagi, jika memiliki anak-anak usia balita atau usia senja sebagai objek yang rentan jika terjadi gempa. Kukira, menambah wawasan tentang gempa sambil rebahan juga bisa.
Kedua. Kenali Rumah dan Lingkungan Sekitar
Ini penting! Seberapa detail kita mengenal rumah? Misal, tahu dinding rumah yang retak, pintu kamar yang rusak atau pohon tua di sekitar rumah yang lapuk. Jika gempa, bisa memilih tempat perlindungan yang paling aman.
Ukuran kenal rumah? Saat malam hari dan mati lampu. Kita bebas berjalan di dalam rumah tanpa tersandung kursi atau kepala kejedot pintu.
Jika mau, bisa juga membuat peta rumah sederhana. Tentukan lokasi aman dan tidak aman di rumah bersama anggota keluarga. Lebih bagus lagi jika merambah daerah sekitar RT, RW hingga Kelurahan. Jadi, jika terjadi bencana, semua mengerti di mana harus berada.