Kau lupa?
Satu hari sesudah hari kemarin berlalu. Aku mengajukan satu pertanyaan padamu. Kau bisa menyimpan rahasia?
Terkadang, rahasia adalah muara jawaban, ketika semua pertanyaan terbentur pada titik hampa.
Kau tak tahu?
Rahasia mampu menjadi benteng pertahanan, dan tempat perlindungan paling aman. Tanpa butuh batasan ruang maupun waktu. Â
Ingatan dan kenangan, impian dan harapan atau segala hal yang ingin kau simpan. Maka kau hanya butuh rahasia.
Kau percaya?
Jika tidak, maka selamanya kau tak akan pernah memiliki dan menyimpan rahasia. Sebab rahasia butuh banyak kepercayaan juga keyakinan.
Walau pun rahasia yang kau simpan, hanya sebatas kau dengar, kau lihat atau sekedar kau rasakan oleh indera yang kau punya.
Kau tak mengerti?
Seperti kau percaya memilik jantung, dari setiap detak yang kau rasakan. Kau yakini adanya, padahal kau tak pernah melihatnya.
Akan kuungkap kisahku. Dan, akan kuceritakan satu-persatu rahasiaku. tentang sosok perempuan di dalam foto. Yang kupercayai sebagai temanku dulu.
Mungkin kau ingin tahu. Bagaimana bisa aku percaya? Sedangkan bertahun telah berlalu? Keyakinan! Itu jawabku untuk pertanyaanmu.
Baiklah! Kumulai dari mata perempuan itu.
Aku tak akan membahas warna bola mata, atau barisan bulu halus lentik yang memagari kelopak mata itu, juga tak akan kuujarkan tentang dua alis yang menjaga kedua bola matanya dari terpaan air hujan.
Namun tentang mata itu dulu. Bukan melihat atau menatapku. Tapi memandangku!
Kau bisa membedakannya, kan? Atau kau butuh waktu untuk memahami perbedaan itu?
Jika begitu, manfaatkanlah waktumu!
Curup, 07.08.2020
zaldychan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI