Tuh! Padahal, dalam permainan itu, kalau dalam pelajaran ilmu sosial waktu aku SMP dulu, mirip-mirip prinsip ekonomi, "dengan modal sekecil-kecilnya, medapatkan keuntungan sebesar-besarnya". Iya, kan? Kan?
Mungkin sedikit lebay, aku malah menyimpan sedikit kekhawatiran. Â Jika jenis permainan tradisional ini, mungkin bakal direkomendasikan kaum rebahan segera masuk museum purbakala. Alasannya?
Pertama. Permainan ini sudah teramat jarang kulihat dimainkan. Sama seperti jenis permainan tradisional lainnya, semisal bermain loncat kodok, lompat karet, main cabur, gangsing atau enggrang. Anak sekarang, tak siap dengan celetukan. "Hari gini, masih main gitu?"
Malah, beberapa tahun lalu kudengar, ada komunitas yang mengadakan kegiatan jamboree permainan tradisonal anak nusantara. Dengan jenis permainan dari bahan yang murah meriah dan mengikat kebersamaan, serta melati keterampilan plus kebugaran tubuh.
Kedua. Pemainan ini dianggap rumit, gegara banyak hitungan dan "rumus' ajaib. (apalagi jika bisa melangkah lebih dulu). Kalau ketemu lawan yang pintar bermain, jejangan kita hanya menunggu hingga melihat sisa-sisa kerang bertebaran di 12 lobang.
Emang masih ada anak sekarang yang betah menunggu? Padahal, itu juga bisa dijadikan belajar untuk ngantri, kan?
Ketiga. Permainan ini, tak bisa melakukan kesalahan atau kekeliruan. Resiko salah dan keliru, akan menguntungkan lawan serta berujung kekalahan. Kenapa? Karena transparan! Sebab, jumlah kerang di semua lubang, bisa diperhitungkan, sebelum dan sesudah melangkah.
Permainan congklak, sesungguhnya mengajarkan proses kemenangan yang diraih tidak tiba-tiba. Begitu juga kekalahan dan kesalahan yang dialami, akan diketahui dan tampak! Masih banyakkah anak sekarang yang menerima kalah dan salah diketahui orang lain? Kalau main gawai, kalah, salah dan tak puas tinggal restart, kan?
Terlepas dari tiga atasan menurutku. Karena tak puas. Maka aku telusuri sejarah dan makna permainan congklak, menggunakan Google. Namun ada satu artikel (di sini), yang kukira menarik jika kutuliskan ulang dengan beberapa pengembangan pada artikel ini.