"Terkadang, ketidaktahuan itu menyelamatkan!"
Aku mengingat kalimat ini, usai membaca artikel Kisah-Kisah Abu Nawas yang Masih Relevan hingga Sekarang, tayang di Kompasiana (12/06/2020) yang ditulis oleh Mas Usman Didi Khamdani.
Tak bermaksud mengulas artikel itu, aku jadi mengingat pada sosok Abu Nawas. Dari banyak kisah, sosk jenaka ini, acapkali lolos dari lobang jarum pada urusan "tahu dan tidak tahu."
Ada kalanya. "Ketidaktahuan" itu dipilih sebagai zona aman untuk selamat. Baik untuk keselamatan diri sendiri atau menyelamatkan orang lain.
"Tidak Tahu" Acapkali menjadi Senjata
Jawaban "tidak tahu" seringkali dipilih dan  dijadikan sebagai senjata. Semisal, jawaban segerombolan anak kecil yang bermain bola, hingga mengakibatkan pecahnya kaca jendela tetangga.
"Siapa yang pecahkan kaca jendela?"
"Gak tahu!"
"Kan, kalian yang bermain? Siapa yang terakhir nendang bolanya?"
"Gak tahu!"