Kedua. Pengawasan dan Deteksi Dini.
Karena hanya satu. Aku jadi lebih mudah mencari tahu, asupan apa saja yang sudah dilihat oleh anakku. Keutungan lainnya, aku bisa mendeteksi dini minat dan kesukaan anakku, dari fitur yang sering mereka gunakan.
Misalnya, lelaki kecilku, sering melihat tutorial melukis dan menggambar di youtube. Biasanya, akan langsung praktek. Nah, tugasku menyiapkan stok kebutuhan menggambar itu, tanpa perlu diminta.
Anak gadisku lain lagi. Dia termasuk aliran arus deras K-Pop! Memiliki sosok idola, grup serta koleksi video khusus dari artis negeri Gingseng itu. Selain itu, ternyata mulai suka membaca dan menulis puisi, tapi masih di diary. Bahkan mengenal beberapa Kompasianer di kanal fiksi. Ahaaay...
Ketiga. Latihan Menjaga Kepercayaan dan Amanah.
Ini alasan utamaku. Ketika satu gawai untuk semua, maka ruang untuk melakukan aktivitas rahasia, akan semakin kecil, tah? Yang aku terapkan adalah, semua anggota keluarga mesti saling percaya, dan menjaga amanah.
Karena begitu, maka anak-anak tak akan membuka pesan atau komunikasi, jika hal itu bukan untuk mereka. Contohnya, lalulintas komunikasi di WAG yang kuikuti. Begitu juga sebaliknya. Akupun tak akan membuka dan membaca pesan yang ditujukan untuk anakku.
Susah? Entahlah! Sejak awal mereka mengenal gawai, Aku hanya memberitahu. Jika bukan hak mereka, jangan lakukan!
Terus, bagaimana caraku mewujudkan hal itu? Aku membuat aturan yang melibatkan semua anakku. Dan mesti dipatuhi bersama. Termasuk aku sebagai orangtua. Haha...
Pertama. Komitmen dan Konsisten.