Dengan harapan, semoga sang anak tak merasa berbeda, terpinggirkan atau tersisih dari teman-teman sepermainan. Padahal, adakalanya, sang anak malah tak pernah memikirkan itu. Yang penting ada baju baru.
Juga bukan rahasia lagi. Kemajuan teknologi semakin "menjauhkan" anak dari orangtua. Ukuran sederhananya? Baca saja "kepanikan" orangtua terhadap anak di masa corona ini, pada beragam kegiatan #dirumaaja dan #belajardirumah.
Banyak ayah dan ibu yang tak mengerti tugas sekolah anak walau ada buku ajar, guru yang belum ketemu rumus jitu menjelaskan materi pelajaran termasuk adaptasi dengan teknologi. Akhirnya menyerahkan kuasa pada ponsel pintar berhubungan dengan mesin pencari.
Mungkin saja, walau tak semua, jejangan sekarang ini, banyak anak-anak yang "lebih tergantung" dengan aneka gawai dibandingkan peran orangtua, tah?
Sehingga, salah satu peluang untuk diakui "keberadaan" selaku orangtua adalah memenuhi kebutuhan sang anak. Membeli baju lebaran mungkin bisa memenuhi "ruang kosong" peran orangtua itu.
Bagi anak, baju baru adalah "simbol" merayakan hari lebaran. Namun, membelikan baju baru saat lebaran untuk anak adalah simbol "keberadaan" bagi orangtua.
Mungkin saja, tak semua memiliki pemikiran yang sama dengan tulisan ini. Namun, secara kiramologiku, begitu. Hihi...
Curup, 24.05.2020
Zaldychan
[Ditulis untuk Kompasiana]
Minal "Aidin wal Faizin. Mohon Maaf Lahir dan Batin
Selamat Merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H
Untuk Kelurga Besar Kompasiana
Salam hormat dan salam hangat dariku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H