Kedua. Ingin Berbagi? Kirim mentahnya aja!
Ini ajakan logis dan bijak. Sila baca ungkapan di media sosial, jika tak bisa mudik, jangan paksa! Kirimkan saja anggaran ongkos mudik buat orang-orang di kampung. Semisal buat orangtua atau keluarga terdekat. Jejangan, manfaatnya malah lebih banyak?
Atau, jika masih belum puas, simpan dulu menjadi tabungan, sambil berharap wabah corona ini segera berakhir. Menunda tak berarti kegagalan, kan?
Ketiga. Terbiasa memberi kado lebaran? Gunakan jasa pengiriman!
Sesusah apa pun di rantau, jamak dilakukan oleh perantau untuk membeli dan membawa sesuatu untuk orang di kampung sebagai buah tangan atau oleh-oleh, kan? Terpaksa atau memang sudah disiapkan, itu urusan lain. Hanya, terkadang merasa sungkan pulang namun tak membawa buah tangan.
Jasa pengiriman online, bisa menjadi pilihan. Toh, member tanpa kehadiran, tak menghapus "keberadaan" seseorang, kan?
Mengubah kebiasaan, memang sukar. Apalagi jika sudah melibatkan perasaan. Seperti yang biasa dialami saat mudik atau pulang kampung bagi para perantau.
Namun, 3 cara tadi, bisa mengurai perasaan itu walau sementara dan tak bisa seutuhnya. Saat ini, harapan terbesar adalah, bagaimana pandemi ini segera berakhir.
Menahan diri dan menjadi salah satu pemutus rantai penyebaran wabah covid-19 dengan menekan ego, kukira salah satu pilihan bijak yang mesti diambil.
Demikianlah.