***
"Mas?"
Wajahmu kembali bercahaya. Tak lagi ada selang infus juga mesin di sebelah ranjangmu. Matamu sesaat menatapku, kemudian beralih menatap ayah dan ibumu. Ada senyum di bibirmu. Magrib itu setelah berbuka, hari kedua usai kau terjaga dari koma.
"Hari ini, Mas bawa sarung dan daster!"
"Hah?"
"Hari ini juga kita nikah! Ayah dan ibumu sudah setuju. Biar nanti dokter jadi saksi!'
"Mas..."
"Cepatlah sembuh! Biar kita serumah!"
***
Kini. Aku tak lagi perlu menunggu pesanmu. Karena aku tak akan melupakan hari itu. Hari terakhir kulihat senyummu. Juga airmatamu.
Curup, 14.05.2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!