Keran hal itu, pedagang dengan konsep online semakin menjamur.menambah persaingan semakin sengit Tak hanya Pedagang yang memang memiliki jejaring hingga ke pelosok daerah, namun juga jaringan pedagang online di level daerah, kelurahan hingga media sosial sekelas grup WA.
Semua memiliki kelebihan dan kekurangan, tah? Jika situasi normal. Kelompok pertama kusebut, pedagang offline. Tetap berpeluang mendapat pelanggan. Bukan hanya unsur kepercayaan, namun pelayanan serta keterikatan sejak lama menjadi kekuatan yang membentuk kepuasan pelanggan. Namun alami keterbatasan pilihan.
Sebaliknya dengan pedagang online. Menyediakan banyak pilihan, juga juga varian harga. Pembeli tinggal duduk manis memesan dan menunggu barang. Kerugiannya? Rentan tak menemukan kepuasan, gegara barang yang di gambar (foto) berbeda jauh dengan kenyataan. Juga terkadang mesti menunggu, karena tersendat di pengiriman. Jadi kepuasan tak dirasakan secara instan.
Begitulah kiramologiku, 4 etape alasan yang dilakukan semua orang, termasuk memberikan kado lebaran untuk meraih "kepuasan" berbelanja. Rumusnya, tetap pada "ada uang dan ada barang".
"Tapi mahal, Bang!"
"Kan ada uang?"
"Susah mendapatkannya, Bang!"
"Tapi, barangnya ada, kan?"
Jika 2 syarat itu dimiliki, keputusan dan pilihan tak lagi jadi persoalan mendasar! Karena hanya tersedia dua pilihan, saat memberikan kado lebaran.
"Kau mau uang atau barang?"