Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nostalgia Ramadan | Jangan Tiru Bapakmu, Nak!

12 Mei 2020   21:22 Diperbarui: 12 Mei 2020   21:33 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
di antara mereka, ada ada anak masjid yang tersisa saat aku kecil dulu di Masjid Al Jihad Curup (sumber gambar : akun facebook AMM Rejang Lebong)

Hasil survey!

Ternyata, selama bulan puasa ini, terjadi penurunan aktivitas jual beli. Penjual lontong tutup, penjual sate serta pedagang mie ayam terancam gulung tikar. Ini, bisa saja terkait dampak corona atau bulan puasa. Survey ini berdasarkan kajian cepat, dari beberapa pasar tradisional dari beragam responden serta fakta lapangan yang dilakukan usai sholat subuh.

Hasil Suvey Lanjutan!

Dari 100 Responden, dengan pertanyaan minuman yang disukai saat berbuka puasa, 10 orang menyukai sop buah, 3 orang air putih, 15 orang kopi hangat, 2 orang lebih memilih susu. 30 orang teh manis celup. 20 orang teh saring, 5 orang teh tubruk,25 orang menjawab minuman lain-lain. Namun 100 orang tersebut sepakat meralat jawaban, jika pilihannya, TeHaeR.

Tuh, kan? Tak satu pun dari kisah ini, menyangkut nostalgia Ramadan yang bermakna humor. Dan aku terlibat di dalamnya.

Seingatku, karena sejak kelas 3 SD sudah tidur di Masjid Al Jihad. Tak ada kelucuan yang terjadi. Semua anak yang menginap, masuk kategori baik-baik. Jadi terhindar dari kejahilan yang melahirkan kelucuan. Ahaaay...

Semisal, saat rebutan membunyikan sirine untuk sahur pada pukul 3 dinihari. Ini adalah momen yang penuh perjuangan! Terbayang pahala yang didapatkan, karena  membangunkan orang sahur. Jadi ada kebanggaan tersendiri, jika hari ini menjadi pemencet sirine sahur. Terkadang, ada bonus dari jamaah! (kayaknya, ini motif sesungguhnya!)

Aku jadi mengenang temanku bernama James (bukan nama sebenarnya). Tak sepertiku atau anak-anak yang lain. James sangat tertib dan teratur. Termasuk urusan bangun dan tidur. Apatah lagi dibekali jam yang memiliki alarm.

Tentu saja, nyaris setiap hari James yang berhasil memenangkang "persaingan". Karena jengkel, suatu kali, aku dan anak yang lain berulah, Diam-diam, "mempreteli" alarm jam si James. Di setel pada angka 2! Dengan perkiraan, James akan langsung membunyikan sirine membangunkan sahur pada jam 2. Aku dan anak-anak yang lain gembira. James bakal dimarahi!

Apakah James dimarahi? Tidak! Saat jamaah shubuh berdatangan, tak ada "keriuhan". Semua terlihat norma-normal saja. Anak-anak yang lain juga heran. Kenapa James selamat dari amarah?

"Bunyikan sirine jam berapa, Mes?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun