Aktif berolahraga ketika sedang berpuasa? Sesungguhnya, ini pertanyaan lumayan riweh bagiku yang separuh nokturnal ini. Jika ditanya pernahkan atau masihkah? Aku akan jawab," iya!" Tapi aktif, kah? Hiks...
Begini ceritaku. Sejak kecil, aku penyuka olahraga. Dari yang rada ringan hingga yang lumayan ekstrim. Dari panjat pohon jambu tetangga, panjat tiang bendera gegara tali putus, panjat pinang hingga panjat dinding, aku suka. Apatah lagi kalau diajak ngegunung!
Begitu juga permainan yang menggunakan bola. Bola kaki, volley, basket, atau bulutangkis. Semua dicoba, walau tak semua ahli, hanya numpang "plakpluk-plakpluk". Kecuali bowling dan golf. Di kampungku gak ada!
Dan, kesukaan itu aku tularkan ke anak-anak. Namun olahraga yang sifatnya murah, mudah dan meriah dilakukan oleh anak-anak. Aku ceritakan saja, ya? Â
Sesudah subuh di pagi minggu, anak-anakku sudah mulai sibuk menyiapkan peralatan masing-masing. Ada sepeda, raket, bola kaki, tali buat loncat (kusebut tali skiping) hingga kapur berwarna. Tujuannya kemana? Ke masjid Al Jihad! Hihi...
Sejak mereka mulai belajar berjalan, halaman Masjid Al Jihad menjadi "taman bermain" bagi semua anakku. Selain karenaa di depan rumah langsung jalan raya, halaman masjid itu berpagar. Dan dijamin aman dari lalu lintas kendaraan.
Terus ngapain aja? Jika bukan karena pandemi, Biasanya, bakal banyak anak-anak sekitar masjid yang datang. Dengan membawa sepeda atau bola sendiri. Terkadang bersama orangtua mereka juga. Jadilah, minggu pagi di halaman masjid mirip ajang reuni atau parenting. Haha...
Bagaimana jika tak membawa apapun? Jangan khawatir! Nah, sebagai orang yang memiliki bakat "biang rusuh", aku akan ajak mereka bermain. Pokoke semua anak musti bermain! Pakai rumus, "datang dan pulang dengan senyuman!"
Jika bosan? Butuh orangtua yang menjadi provokator, akar keceriaan mereka tak hilang, kan? Itulah gunanya kapur berwarna! Anak-anak akan dibebaskan memilih satu ubin di halaman masjid, pengganti selembar kertas. Silahkan melukis sesukanya.