Aih, Selain menanti perdebatan dan ketetapan tentang hisab dan rukyah, yang acapkali menjadi penanda awal Ramadan adalah hadirnya tayangan pariwara sirup marjan.
Tak hanya bentuk sajian yang memang menggoda selera anak-anak yang menahan haus, namun  kemasan pariwaranya memiliki cirri khusus. Memiliki kisah atau cerita. Kukira, keunikan ini salah satu alasan hingga iklan ini diingat.
Dah, memang siruip ini akan ada di rumah saat ramadan. Walau tak setiap hari dikonsumsi. Apatah lagi, sirup ini bisa digabungkan dengan serut timun, dicampur susu kental atau beberapa potongan buah. Yang membuat momen berbuka jadi semakin makyus!
Ketiga. Mie Instan.
Nah, inilah makanan berjuta umat versiku! Cara memasaknya yang cepat dan mudah, gampang ditemukan di sekitar rumah, Juga terdapat bermacam varian rasa! Jadi, tak masalah jika anggota keluarga memiliki selera berbeda.
Sesungguhnya, kalau bicara mie instan, tak hanya momen Ramadan, tah? Bahkan dulu, saat menjadi anak kosan. Aku pernah mendirikan Negara anak kos bersama teman-teman. Dan mie instan menjadi lambing serta bendera Negara kos versiku dan teman-teman.
Seperti pariwara sirup Marjan. Iklan mie instan beberapa tahun lalu juga memuat kisah-kisah unik dan inspiratif.
Ada yang keren menurutku, Pariwara Ramadan mie instan merek indomie. Jika waktu tayang pad pagi hingga sore hari, tak ada gambar mie dalam mangkok yang menggoda selera! Ada space kosong, yang terlihat hanya bungkusnya. sila tonton di sini.
Nah, pada tayangan sesudah berbuka. Baru terlihat pariwara versi lengkap dengan sajian mie instan di dalam mangkok. Aku pribadi, member apresiasi buat orang dibalik ide iklan ini. Ada "penghormatan" kepada calon konsumen yang berpuasa. Itu, luar biasa!
Kukira, bagi penayang iklan makanan. Sepertinya perlu mengikuti langkah-langkah iklan mie instan indomie ini. Atau ide-ide brilian perusahaan rokok, yang musti memutar otak untung meningkatkan strategi penjualan produk, tanpa menampilkan orang yang lagi merokok!