Biarkan sejenak deru angin bertapa dalam sunyi. Agar jiwa-jiwa lupa kembali memintal renungan suci.
Biarlah serentak puja puji bersabda tanpa bunyi. Agar jiwa-jiwa luka kembali merajut serpihan mimpi.
Biarkan!
Biarlah!
Biar!
Suatu masa. Ketika segaris senyuman terpahat kaku di bilik-bilik purba. Kau akan merindukan makna, bukan lagi sebaris kata-kata.
Curup, 18.04.2020
zaldychan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!