Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pernah Terjebak pada Pertanyaan "Ayah yang Baik adalah"?

17 April 2020   23:42 Diperbarui: 19 April 2020   16:03 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

Ternyata, ada 3 tipologi Ayah. Yang diambil dari prilaku hewan. (Gak tau juga kenapa begitu). Yaitu; Goose Father, Eagle Father dan Penguin Father. Aku tulis sependektahuku aja, ya?

Pertama. Goose Father.

Istilah ini diambil dari perilaku angsa, yang sering berimigrasi sesuai dengan perubahan musim. Semisal, saat musim dingin, sekumpulan angsa akan berpindah mencari daerah yang lebih hangat, kan?

Dalam konsep parenting, yang bertipe goose father akan berkunjung dan menemui anaknya sesuai jadual atau teratur.  Satu bulan sekali, tiga bulan sekali, setiap enam bulan atau nahkan setahun sekali. Di luar itu? Tak ada!

Kedua. Eagle Father.

Ini juga sesuai dengan karakter dan perilaku Elang. Yang tangguh, cepat dan menyerang dengan tiba-tiba. Selain itu, elang juga akan selalu mendapatkan yang dinginkan, tah?

Nah, ayah dengan tipe eagle father juga begitu! Datang kapan dia ingin, atau kapan dibutuhkan sang anak, ayah selalu ada setiap saat. Bahkan, terkadang hadir saat "tidak dibutuhkan".

Ketiga. Penguin Father.

Penguin adalah tipe yang setia bertahan di daerah teritorialnya. Bisa juga karena memang lingkungan hidupnya khusus di daerah yang berhawa dingin. Jangan pernah berharap, penguin menikmati berjemur menikmati cahaya matahari di pinggir pantai pada daerah yang berhawa panas. Iya, tah?

Maka tipe penguin father, dimaknai ayah yang memiliki karakter yang "dingin". Begtu juga kehadiran dan keberadaan sosok ayah bagi anak. Terkadang, anak sampai pada kesimpulan. "Ayah? Aku tak terlalu berharap. Entah kapan..."

Illustrated by : pixabay.com
Illustrated by : pixabay.com
Kenapa bisa begitu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun