Ini adalah tahapan krusial. Segeralah mencari informasi batas waktu, syarat, dan ketentuan untuk melakukan registrasi ulang. Abaikan dulu untuk sibuk bertanya ini dan itu. Apalagi pada teman yang berbeda PTN tujuannya. Pasti beda, kan?
Cermati proses yang musti dilakukan, apatah lagi jika berkaitan dengan verifikasi dokumen yang dibutuhkan. Biasanya, dicantumkan email atau ponsel nara hubung yang bisa diakses pada masing-masing PTN. Jika ragu atau bingung, jangan malu! Tak ada salahnya manfaatkan fasilitas itu.
Kedua. Cari tahu "all about campus".
Bukan rahasia lagi, sangat sedikit siswa yang memang meneliti dan menyigi kampus tujuannya. Karena SNMPTN adalah jalur prestasi, terkadang ada yang memilih berdasarkan rekomendasi teman, guru atau ilmu kira-kira. Apatah lagi, jika lulus pada pilihan kedua dan ketiga!
Nah, karena sudah dipastikan diterima. Manfaatkan waktu buat menyigi fasilitas yang ada. Setidaknya tempat-tempat yang musti dikunjungi. Semisal tempat informasi akademik, tempat registrasi dan pembayaran, fakultas atau dekanat. Jauh? Social distancing? Berselancarlah di Google atau Youtube!
Ketiga. Â Pelajari sistem perkuliahan/proses akademik.
Lupakan "mental" putih abu-abu! Tinggal masuk sekolah, belajar, ujian dan terima rapor. Sistem kuliah berbeda. Jika ada senior dari kampus yang sama, dirimu termasuk orang yang beruntung! Sebab mendapatkan panduan gratis untuk memahami sistem perkuliahan di kampus.
Jika tidak? Jangan khawatir! Sekarang, semua perguruan tinggi menggunakan teknologi digital. Akan ada petunjuk agihan mata kuliah yang ditawarkan sejak semester satu hingga selesai kuliah, juga tutorial cara menyusun Kartu Rencana Studi (KRS) hingga duduk manis di ruang kuliah. Eh, juga cari tahu tradisinya, ya? Semisal cara berpakaian.
Keempat. Rajinlah membaca, baru bertanya. Jangan sebaliknya!
Sependek pengamatanku. Budaya membaca kita masih dititik rendah. Kaum milenial dan jamaah rebahan lebih suka memenuhi rasa ingin tahu dengan bertanya dari pada membaca. (Walau tak semua, kan?)
Pernah alami menanyakan sesuatu, terus dijawab "Kamu gak baca pengumuman?" Bertanya itu bagus. Tapi kalau kebanyakan atau pertanyaan yang diajukan berulang, jadi menjengkelkan, tah? Jadi, bekali diri dengan banyak membaca informasi yang tersedia.