Ternyata, seru juga saat menyimak unggahan yang mengalir deras di linimasa media sosial dengan simbol #dirumahaja.
Nyaris dua pekan himbauan belajar di rumah atau bekerja dari rumah, akibat dampak pandemic Covid-19. Namanya mengubah kebiasaan, tentu saja ada suka dan dukanya, tah?
Berdasarkan kiramologi, kulakukan pemetaan karakter netizen, yang kuambil dari rumusan parenting. Boleh, kan?
Pertama. Karakter Penakut.
Karakteristik ini bisa dialami siapa saja. Tak pandang usia, tingkat pendidikan, jabatan atau status sosial dan ekonomi. Karena sudah merasa takut, maka seluruh perilaku akan dilakukan dengan hati-hati. Malah cenderung preventif, jika diksi "phobia"Â terlalu parah disematkan.
Maka, unggahannya akan penuh dengan nasihat, kalimat inspiratif, refleksi diri, hingga ajakan untuk selalu menjaga diri. Baik terkait isu corona atau tidak. Begitu pun dalam memberi komentar! Jika dianggap ada yang salah, maka mutiara hikmah akan meluncur deras.
Karakter ini, akan selalu antisipatif. Takut bersalah atau disalahkan. Bahkan terkadang, ketika kecemasan dan ketakutan sudah berkuasa. Mereka lebih nyaman memilih untuk tidak melakukan apapun.
Kedua. Karakter Penurut.
Ini, karakter yang luar biasa. Apapun isu pasti dituruti. Tak banyak minta perhatian, terkadang dianggap "orang kalahan". Tak menyukai atau menghindari perdebatan, apalagi konflik. Ini biasanya menjangkiti "jamaah share".
Tentu saja tanpa klasifkasi seperti karakter pertama tadi. Ini bisa dialami siapapun. Pemilik karakter ini, akan menuruti segala informasi terbaru dan dengan sukarela menekan tombol "share on".
Apapun reaksi dan komentar orang terhadap unggahannya, tak akan dibantah. Dituruti saja, bahkan didiamkan. Karena prinsipnya, tak menyukai perdebatan. Peace!