Hujan bercerita tentang perjalanan hari yang panjang. Bahkan teramat panjang
Tentang dedaunan yang merunduk pasrah mengeja penantian. Tentang kupu-kupu yang letih memilih putik bebunga yang kehausan. Dan tentang orang-orang kecil menyumpahi hati yang tak pernah terpuaskan.
Beberapa butiran hujan pun singgah di tepi beranda. Mengecam angin yang merusak tujuan semula. Meratapi ketidakberdayaan rasa yang menepis asa, mereguk serpihan cinta yang tertunda.
Tak sepertiku. Hujan tak pernah merajut airmata.
Curup, 29. 02. 2020
zaldychan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H