Keempat. Melakukan Introspeksi dan Tak selalu tentang hasil namun juga melihat proses.
Terkadang, ada ego dan arogansi dari sosok ayah. Semua keputusan yang diambil musti terlaksana dan harus beres. Kemudian duduk menerima laporan hasil, dan merespon jika terjadi kegagalan, tapi terkadang lupa proses dari meraih hasil atau kegagalan tersebut. Â
Introspeksi sebagai ayah perlu dilakukan. Bisa dengan melakukan refleksi diri (internal), atau dengan berbincang kepada pasangan dan anak-anak tentang kemungkinan "kesalahan dan kekeliruan" yang mungkin sudah dilakukan. Jika ini sering dilakukan, hubungan antar antar anggota keluarga.
Menjadi orangtua, tak hanya tugas semata. Namun amanah untuk mengasuh, mendidik dan menjaga anak hingga dewasa. Banyak pilihan cara yang diajukan. Namun terkadang teori dan praktek acapkali tak sejalan.
Pengasuhan adalah seni mencari cara terbaik, melalui percobaan dan kesalahan yang konstan. Bagaimana orangtua mampu menaklukkan tantangan yang menghalangi visi dan misi keluarga.
Setiap keluarga akan berbeda tantangan, termasuk pola asuh terhadap anak pun akan berbeda. Maka sosok Ayah adalah kepala keluarga, sekaligus mitra strategis keluarga. Sebagaimana ungkapan dari Ama H. Vanniarachy berikut ini :
"Airmata dan ketakutan seorang ayah tidak terlihat, cintanya tidak diungkapkan, tetapi kasih sayang dan perlindungannya tetap sebagai pilar kekuatan sepanjang hidup kita."
Curup, 27. 02. 2020
[ditulis untuk Kompasiana]