Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ayah sebagai Mitra Strategis Keluarga? Hayuk Lakukan 4 Hal Ini!

27 Februari 2020   17:12 Diperbarui: 27 Februari 2020   17:11 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Khusus pola asuh anak, dinamika dan permasalahan di setiap keluaraga atau pada pasangan dan pribadi anak, tentu saja memiliki perbedaan. Namun, semua sepakat, bahwa ayah musti berperan aktif dalam pola asuh anak.

Setidaknya ada beberapa keyword untuk mewujudkan itu. Apa saja yang bisa dilakukan ayah sebagai partner dalam pengasuhan anak. Aku tulis, ya?

Pertama. Memberi kepercayaan utuh pada pasangan dan anak.

Ini adalah hal mutlak. Kepercayaan adalah kata yang gampang diucapkan namun sukar dilakukan. Adakalanya, seseorang dipercaya mampu menjadi istri atau suami yang baik, namun belum tentu menjadi Ibu dan ayah yang baik.

Menurutku, kepercayaan total kepada kemampuan pasangan juga kemampuan anak, menjadi pondasi awal saling mengerti, saat melakukan dukungan terhadap sikap, tindakan dan pilihan-pilihan yang dilaksanakan dalam keluarga. Bahwa itu adalah yang terbaik untuk bersama.

Kedua. Membangun komunikasi yang adil dan seimbang.

Terkadang, tanpa disadari banyak orangtua yang menjadikan keluarga mirip perusahaan. Figur ayah di struktur tertinggi dan anak bungsu pada titik terrendah. Akhirnya, bangunan interaksi serta komunikasi yang terbangun seperti "atasan dan bawahan."

Apapun yang diujarkan atasan dimaknai sebagi perintah. Jika bawahan menemukan kesalahan dari atasan, tapi takut mengungkapkan hal itu. Yang terjadi? Memaklumi walau tak mengerti. Butuh kemampuan komunikasi yang adil dan seimbang bagi seorang ayah, agar menjadi serum peredam bibit perselisihan dalam keluarga.

Ketiga. Menjaga komitmen dan konsisten.

Pernah berjanji dengan anak dan melupakannya? Itu adalah awal dari jurang kehancuran peran orangtua. Hal ini akan merembet pada seluruh aspek interaksi antara anak dan orangtua. Dampakya pada berkurangnya rasa pengormatan dan penghargaan anak terhadap orangtua.

Berkomitmen hal yang gampang. Namun konsisten dengan komitmen yang telah diujarkan adalah hal yang sulit. Menurutku, sosok ayah sebagai sosok terdepan sebagai penjaga komitmen dan konsistensi. Jika Ayah melakukan itu, maka keluarga memiliki teladan untuk melakukan hal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun