Jika pun ada komite sekolah atau persatuan orangtua siswa, umumnya berkumpul untuk persetujuan tentang program sekolah atau berbincang tentang sumbangan. Tak banyak andil dan keterlibatan orangtua di sekolah.
Bisa karena alasan kesibukan, kepercayaan utuh atau berani membayar mahal. Sehingga titik beban pendidikan siswa, kembali kepada guru.
Guru musti berhasil mengajar dan mendidik siswa belajar untuk tahu (Leaning to know), belajar melakukan (Learning to do), belajar menjadi diri sendiri (Learning to be), belajar hidup bersama (Learning to live together).
Itu empat pilar pendidikan menurut UNESCO, ditambah dengan pendidikan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (beragama) dan berkarakter! Tuh? Mendidik siswa menjadi malaikat, kan?
Akhirnya...
Aku menghormati rekan-rekan guru yang betah dan bertahan hingga saat ini. Apalagi nun di pelosok negeri. Melakukan yang mampu dilakukan dengan segala keterbatasan. Agar anak negeri suatu saat mampu berbakti.
Dari refleksi ini, kutitip satu pertanyaan. Apa yang seharusnya didapatkan guru?
Curup, 04,02,2020
Zaldychan
[ditulis untuk Kompasiana]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H