Bagi pengurus, sangat menyedihkan jika pengumuman infak berjumlah jutaan, sedangkan tetangga masjid ada yang tak bisa berobat karena masalah biaya. Masjid tak lagi sebatas tempat ibadah. Namun menjadi "rumah" bagi semua orang.
Hasil infak harus digunakan dengan benar, bukan ditimbun sampai jumlah yang banyak. Sehingga, masjid mampu menjadi pusat interaksi sosial dan menciptakan ikatan jamaah yang solid dan kuat.
Bisa juga saat menyusun resolusi saat di akhir tahun. Usai menginventarisir rencana tahun sebelumnya, melakukan evaluasi dan refleksi diri. Akhirnya mencanangkan resolusi saat memulai awal tahun.
Keputusan usai melakukan refleksi dan evaluasi. Dengan melupakan kegagalan, kekecewaan atau kesan-kesan negative tahun sebelumnya. Agar tak terbeban, akhirnya memacu diri untuk memulai dengan saldo nol.
Tiga kisah di atas tentang saldo nol, tentu saja pada situasi dan kondisi berbeda, ya? Namun, benang merahnya ada pada konsep saldo nol. Dan saldo nol yang kumaksud, adalah saldo nol pada sikap dan perilaku positif.
Kenapa saldo nol dan bukan titik nol, sih?Â
Istilah titik nol jamaknya, digunakan untuk "memulai" sesuatu. Dan, kehidupan bukan pada posisi memulai dengan kata "start". Namun "mengulang" kembali dari awal (restart). Tapi, ini kiramologiku, ya?
Menjadi pribadi yang memiliki saldo nol?
Bayangkan, jika hidup tanpa menyimpan kenangan buruk masa lalu. Tak menyusun daftar orang-orang yang berlaku salah dan menimbulkan dendam. Agar suatu saat bisa dilakukan pembalasan.