Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kutelan Tanya dalam Kubangan Lupa

3 Januari 2020   17:37 Diperbarui: 3 Januari 2020   17:44 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

"Aku..."

Kembali, waktu terpasung sunyi. Membiarkan hati mengembara, menjelajahi ruang-ruang luka. Tempat persemaian benih airmata. Saat ingin kudengar satu makna berwujud kata. Cinta.

Berkali dan selalu terhenti. Kau lebih memilih bening butiran airmata mewakili. Dan aku mengerti. Tak perlu menunggu jawabmu untukku.

Entah sampai bila, aku harus menyimpan tanya. Tentang rasa yang tak ingin terpenjara.

"Aku perempuan! Tak bisa..."

Bagimu, menyusun kata sesulit marakit tatanan bahasa. Menemukan anak-anak kalimat, hingga berhimpun dalam pelukan padu induk kalimat yang hangat.

Bagiku, menunggu jawabmu laksana merajah pelangi di kegelapan malam. Tak akan kutemukan, kecuali aroma diam. Dan terdiam.

Aku tak mengerti, berapa tinggi dinding yang menghalangi. Hingga untaian kata tercekat di tenggorokanmu. Seperti tak peduliku pada keinginan untuk memilikimu.

"Kau percaya, kan?"

Kurasakan kehangatan mengusir ruang hampa di dada. Mengusik debu-debu tanya di jiwa. Tak lagi ada suara menemani udara yang turut membisu. Hanya garis tipis senyummu, hadir menghentikan bulir mata air di matamu.

Kau memilih bersembunyi di antara semburat merah rautmu. Ketika wajahmu yang tertuduk memandang erat genggam jemariku.

Kau ingin kutelan tanya dalam kubangan lupa.

Curup. 03.01.2019
zaldychan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun