"Abang sering nulis di Kompasiana?"
"Iya! Belum lama, dan masih belajar!"
"Apa tujuan Abang menulis di sana?"
"Hah?"
Begitulah! Hingga hari ini, acapkali aku gagap saat ditanya tujuan menulis. Aku bisa berikan seribu satu alasan, atau seribu satu jawaban, mengapa aku menulis. Tapi aku belum bisa mendefinisikan tujuanku menulis.
Pasti bohong, jika tak tersirat hasrat untuk dikenal orang, tulisan dibukukan, meraih penghargaan atau mendapatkan pekerjaan sekaligus penghasilan. Tapi bagiku, itu adalah manfaat dari keterampilan menulis. Bukan tujuan dari menulis.
Ingin rasanya menjawab, "tujuan menulis itu adalah menghasilkan tulisan, dan bisa dibaca orang lain!" Â
Jadi? Artikel ini untuk merayakan dengan caraku, satu tahun aku menulis di Kompasiana. Boleh, kan?
Modal Nekat Menulis di Kompasiana dan Mengajak Teman Agar Tak Tenggelam Sendirian!
Awalnya, aku menulis di media sosial (facebook). Apa saja yang terpikir, aku tulis. Terus diunggah. Akhirnya temanku dari Bandung, menyarankan untuk menulis di Kompasiana. Mental kampungku langsung bereaksi! Haha..